Setiap hari yang dilalui sebagai anak orang kekurangan membuat dia semakin berani keluar dari kehidup lamanya. Modal keberanian dan impian menjadi orang besar membawanya melanglang buana. Melakukan apapun yang dia bisa, dia yang telah memutuskan untuk berpisah dengan keluarganya merasa hidupnya lebih berarti. Setidaknya dia masih bisa hidup walau sediri. Modal apa yang dia bawa dari kampung halamannya hanya do'a dari kedua orang tuanya. Dan hingga sekarang dia masih menjadi dia yang teguh, pekerja keras, dan orang yang berprinsip. Dua telah menjadi orang tua hebat bagiku. Walau hanya bisa sekolah sampai jenjang SMP tapi cakrawala hidupnya tak pernah terbatas. Dan itu yang membuatku bangga menjadi putranya. Kebijaksanaan yang dia tanamkan pada jiwaku membawaku menjadi orang yang selalu mencoba tegar hadapi masalah, sabar menunggu hasil dari usahaku selama ini. "YOU ARE MY BEST FATHER FOREVER"
FoReVeR ToGeThEr
Forever Slideshow: Putut’s trip to Semarang was created with TripAdvisor TripWow!
Jumat, 28 Agustus 2009

Selasa, 04 Agustus 2009
Tepatnya tanggal 4 sep 1991 lahir anak manusia yang akan mulai merasakan udara dunia yang fana ini. Dari kecil diasuh dengan kasih sayang yang penuh dari seluruh keluarganya walau pada umur 2 bulan harus ditinggal sang ibu untuk mencari nafkah. Hidup yang saat itu masih begitu sederhana. Setidaknya lebih beruntung daripada nasib kedua kakaknya. Kakaknya yang pertama dilahirkan dengan keadaan yang serba kekurangan dan kakak keduanya dilahirkan dengan keadaan yang tidak ada bedanya dengan kakak pertamanya. Tapi setidaknya mereka tidak kekurangan kasih sayang dan cinta keluarga. Sang ayah hanya lulusan SMP jurusan mesin perkapalan merelakan tidak melanjutkan sekolah untuk adik-adiknya setidaknya dia bisa membantu meringankan beban orang tuanya untuk membiayai 11 putra mereka. Dia tahu bahwa ini akan berakibat pada masa depannya. Dia tahu bagaimana pahitnya hidup dijaman itu. Harus pergi sekolah tanpa sarapan, berangkat sekolah sangat pagi untuk menunggu kereta api pengangkut ketimun. Dan bila perut sudah mendesak kelaparan dia rela mencuri dan memakan timun itu untuk mengganjal perut. Sudah tak sarapan uang sakupun hanya diberikan saat awal sekolah dan untuk seterusnya dia hanya minta minum pemilik warung dekat sekolahnya. Berbeda dengan kawan-kawannya yang anak orang berada setiap waktu istirahat mereka pergi kewarung tersebut untuk menikmati santapan siang. Sang anak yang cuma mampir minum itu terkadang meneteskan air liur. Dia tahu hanya untuk menikmati nasi dengan sepotong tempe saja bagi dia sangat sulit.
Read more...

Sabtu, 25 Juli 2009
Ini tentang hidup
Tiap hari yang berat selalu dijalani dengan memantapkan pandangan kedepan. Apa lagi aku yang selalu memotivasi diriku untuk menjadi yang terbaik dimanapun aku berada. Itu terjadi karena sebuah alasan. Orang tuaku tak pernah mengeluhkan tentang apa yang aku dapat tapi aku berpikir apa yang bisa aku lakukan untuk orang tuaku. Dengan segala pengorbanan, demi kemajuan sang putra. Hari ini, hari dimana aku membuat blog ini adalah hari baru yang aku coba jalani dengan uang saku dari orang tuaku, aku memulai ini semua. Aku bisa dibilang gaptek tapi walau begitu aku coba aja apa yang bisa aku coba. mungkin blog ini kurang sempurna malah banyak kurangnya. Tapi nanti setelah aku coba belajar pasti blog ini jadi apa yang seperti aku mau. Chayoooo......oooo
Read more...

Langganan:
Postingan (Atom)
My LoVe My KiSs My HeArT
My Half Soul Slideshow: Kim’s trip to Seoul was created with TripAdvisor TripWow!